Minggu, 30 Januari 2011

SEMPARONG SIMPAN SEJUTA WISATA

Inilah sebagian panorama wisata yang ada di desa Semparong (atas; Danau Semparong yang menyimpan sejuta misteri (bawah; pantai selatan pulau sukun dengan pasir putih yang terbentang menantang.) foto by Tofik Koban

Minggu, 19 Desember 2010

Ruteng diguncang gempa 4,9 SR

JAKARTA, MediaMaumere -Daerah Barat daya Kota Ruteng Kabupaten Manggarai propinsi NTT, Minggu (19/12/2010) pagi tadi, diguncang gempa dengan kekuatan 4,9 SR. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak berpoensi tsunami.  

Menurut data BMKG, gempa tersebut berkekuatan 4,9 Skala Richter (SR) dan terjadi pada pukul 09.31 WIB. Pusat gempa pada lokasi 9.01 lintang selatan dan 120,40 Bujur Timur atau sekitar 46 km pada barat daya Ruteng pada kedalaman 10 km. Gempa yang terjadi juga dirasakan di kota Waingapu .Belum diketahui apakah ada potensi kerusakan akibat gempa tersebut.(fik)

Agatha, Pesilat Putri Sikka Juara Dunia

Jakarta,MediaMaumere-Pesilat putri asal Kabupaten Sikka, Agatha Tresnawati merebut gelar juara dunia pencaksilat. Agatha meraih medali emas nomor seni atau kerapihan teknik tunggal  putri dalam Kejuaraan Dunia Pencaksilat di di Padepokan Pencaksilat TMII-Jakarta, Rabu (15/12/2010).

 "Agatha yang pada semifinal berada di posisi kedua tampil sempurna saat bermain di final. Agatha mendapat aplaus meriah dari ribuan penonton yang memadati arena pertandingan", ungkap Ferdy Amatae salah satu wasit NTT.
Menurut Ferdy, Agatha Tresnawati meraih poin tertinggi dibandingkan pesaingnya, Vu Thi Thao asal Vietnam yang pada babak semifinal meraih poin tertinggi.  Pesilat Vietnam tersebut hanya berada di posisi kedua. Posisi ketiga ditempati pesilat asal Brunei Darussalam, Nurleyerman Bte Hj. Raya.

Berkat sumbangan medali emas dari Agatha, kontingen Indonesia  akhirnya keluar sebagai juara umum Kejuaraan Dunia tersebut. Secara keseluruhan Indonesia mengoleksi 10 medali emas, 5 medali perak dan 6 medali perunggu.

Enam medali emas kata Ferdy, di antaranya didapat dari seni kerapian gerak di nomor tunggal putra, tunggal putri, double putra, double putri, tim putra, serta tim putri. Sementara empat medali emas lainnya datang dari nomor tarung. Kejuaraan ini diikuti 30 negara dengan total 425 pesilat yang ikut.

"Kita berpandangan bahwa prestasi yang ditorehkan Agatha merupakan salah satu kado yang manis bagi Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan merayakan HUT ke-52 tanggal 20 Desember 2010. Melalui penampilan Agatha di jagat persilatan dunia, nama Nusa Tenggara Timur harum mewangi. Agatha pun ikut melambungkan nama baik bangsa dan negara Indonesia. Kita salut dan berterima kasih kepada Agatha serta pelatihnya untuk ketekunan melatih diri selama ini. Prestasi sebagai juara dunia merupakan buah dari kerja keras. Tidak lupa pula kita ucapkan terima kasih kepada para atlet asal NTT dan para pelatih yang telah lebih dulu mengharumkan Flobamora pada cabang olahraga lain seperti tinju, atletik, kempo, taekwondo dan sebagainya" ungkapnya

lebih lanjut dikatakan Ferdy,  prestasi yang dicapai Agatha membuktikan untuk kesekian kalinya bahwa NTT sungguh luar biasa untuk cabang olahraga beladiri yang mengandalkan keterampilan teknik individu atau perorangan. Demi kebanggaan Indonesia, daerah ini sejak lama menyumbangkan atlet terbaik di cabang tinju dan atletik.

"Kita sekadar mengingatkan lagi bahwa perhatian untuk cabang olahraga perorangan di NTT tidak boleh surut. Dukungan total mesti diberikan agar muncul lagi juara dunia baru asal NTT seperti apa yang telah dicapai Agatha Tresnawati. Kita berharap juara dunia di cabang tinju, kempo, taekwondo, karate dan lainnya. Dengan mengatakan demikian tidaklah berarti kita boleh mengabaikan pembinaan pada cabang olahraga yang mengandalkan kekompakan tim seperti sepaktakraw, sepakbola, bolavoli, bolabasket dan lainnya. Pembinaan harus tetap dilakukan dengan kesungguhan hati. Pilihan kita tentunya skala prioritas," pintahnya (pk)

Di NTT 21 Persen Ibu Rumah Tangga Pengidap HIV/AIDS

KUPANG--MediaMaumere: Survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Nusa Tenggara Timur menunjukkan 21 persen dari 1.129 total pengidap HIV/AIDS di wilayah provinsi kepulauan ini adalah ibu rumah tangga.

"Jumlah kasus ini meningkat tajam sekitar 300 persen dari 646 kasus yang tercatat pada 2009 menjadi 1.129 kasus yang tercatat hingga November 2010. Dari jumlah kasus ini, 21 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga," kata Direktur Pelaksana Harian PKBI NTT Markus Alibrandi di Kupang, Sabtu (18/12).

Ia tidak menjelaskan secara rinci faktor penyebab ibu rumah tangga menjadi korban keganasan HIV/AIDS, namun diduga kuat sumber penyebarannya dari suami mereka yang suka "jajan" di luar dengan wanita pekerja seks komersial. Secara diplomatis Alibrandi mengatakan virus mematikan ini bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang status dan jabatan, termasuk di antaranya ibu rumah tangga.

"Siapa pun harus menghindar dari virus tersebut, dengan cara menjaga diri. Kaum wanita lebih mudah terserang virus mematikan itu, karena mereka memiliki risiko yang tinggi tertular HIV/AIDS," ujarnya.

Menurut dia, upaya pencegahan dan penyebarannya serta penyelamatan bagi pengidap HIV/AIDS harus datang dari semua komponen, seperti pemerintah, LSM, perguruan tinggi, dan dari diri sendiri. Alibrandi menguraikan dari total pengidap HIV/AIDS tersebut, 14 persen di antaranya adalah kaum petani, 12 persen adalah pegawai swasta dan ibu rumah tangga 21 persen.

Pengidap yang tidak diketahui pekerjaannya sekitar 11 persen, TKI dan pekerja seks sembilan persen, pengangguran enam persen, sopir lima persen, tukang ojek tiga persen, TNI/Polri, Pelajar, Mahasiswa masing-masing dua persen dan pelaut hanya satu persen. Faktor penyebab tingginya kasus HIV/AIDS karena desakan kebutuhan hidup, faktor psikologis dan faktor sosial masyarakat lainnya.

"Seorang pekerja seks komersial sulit ditawarkan untuk bekerja di sektor lain, karena pekerjaan tersebut dinilai lebih cepat mendatangkan uang," katanya mencontohkan. Jadi, kata Alibrandi, upaya untuk meminimalisir jumlah pengidap HIV/AIDS membutuhkan waktu yang panjang dan harus ditangani secara komprehensip oleh semua unit terkait.(mi)