PENDIDIKAN

Kamis, 10 Juni 2010

TPA Wairkalau Ganggu aktivitas KBM

Pembakaran sampah di TPA Wairklau yang mengganggu aktivitas KBM




Maumere, Media Maumere.- Warga wairklau, kelurahan kota uneng, kecamatan Alok, kabupaten Sikka, mengeluhkan keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang di bangun pemerintah kabupaten sikka Tahun Anggaran 2009.- dengan 1 unit gedung yang diperkirakan sebagai tempat pengolahan sampah dan 1 unit pos satpam yang terkesan mubasir karena tidak terawat, sesuai informasi yang di himpun Tim Media Maumere, gedung tersebut di bangun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp.330.juta. Anehnya tempat sampah yang di bangun oleh pemerintah tersebut terletak di tengah perumahan penduduk, Panti Asuhan, Kantor Litbang dan Biara Susteran CIJ dan Sekolahan, sehingga sangat mengganggu warga sekitarnya karena aroma sampah basah yang menyababkan banyak lalat dan menimbulkan penyakit diare terutama pada anak-anak.
Kepala SMK N I Maumere, Yulianus Sewar S.Pd yang di temui di kantornya pada kamis (03/06) mengatakan, pihak sekolah sangat terganggu dengan keberadaan tempat pembuangan sampah tersebut karena baunya sangat mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah .
"Mereka buang sampah paginya dan sore baru mereka bakar sehingga saya sering tidak bisa tidur pada malam hari karena menjaga jangan sampai apinya merambat pada lokasi sekolah karena persis di dekat pagar, ada gedung tempat praktek siswa jurusan automotif dan rumah dinas tempat saya tinggal jaraknya hanya sekitar 7.m sehingga dalam rumah saya penuh dengan lalat setiap saat”, kata Sewar. Dia menambahkan, kejadian ini sudah disampaikan kepada ketua DPRD Sikka Rafael Raga.Sp pada kamis (03/06), “saya juga sudah sampaikan kepada pak ketua DPRD tadi waktu pak ketua dan rombangan datang di sini (SMKN)", jelasnya.
Secara terpisah Suster Yudith da Cunha.CIJ yang di temui Media Maumere juga mengeluhkan hal serupa. Dikatakannya, pemerintah melakuakan suatu pekerjaan tanpa suatu perencanaan yang jelas dan tidak melalui suatu kajian sehingga dengan tau dan mau pemerintah membangun tempat sampah di tengah kota, sebenaranya pemerintah sebelum membangun harus dilihat dulu layak atau tidak, minimal minta pendapat warga sekitar, namun dalam kenyataannya tidak.
"Secara liar saja mereka datang dan buang sampah bahkan di halaman kami pun mereka buang sampah, karena tidak tahan baunya saya usir mereka, sehingga mereka buang persis di samping SMK,” ungkap Sr. Yudith.
Sr. Yudith menegaskan, “kami disini adalah Panti Leven CIJ yang menampung sekitar 80 orang Lanjut Usia (Lansia) bagaimana Lansia bisa sehat setiap saat lalat banyak sekali dan kami menghirup aroma yang tak sedap karena pada saat mereka bakar sampah asapnya membuat kami disini napas sesak, apalagi disamping kami ini ada Panti Rehabilitas anak cacat dan gila sekitar 150 orang”, ujarnya.
Sr. Yudith da Cunha, berharap kepada pemerintah dan semua intansi terkait agar mengkaji ulang tempat pembuangan sampah tersebut apakah tempat pembuangan sampah sementara (TPST) atau tempat pembuangan akhir (TPA) ini kota bukan hutan sehingga seenaknya buang sampah”, tegas Sr. Yudith dengan nada kesal.
Sesuai pantauan Media Maumere, sampah berserakan diatas tanah milik pemda sikka yang terletak di wairklau seluas kurang lebih 2 ha. Asap mengepul membumbung ke awan mengundang perhatian bagi pengguna jalan yang melintasi jalan disekitar tempat pembuangan samapah tersebut.. Nyala api menyulut puluhan pohon kelapa yang pada akhirnya kelapa mati terpanggang, karena sampah di tumpukan persis di pohon kelapa tersebut. (NUS)