Senin, 01 November 2010

Gubernur Agar Percepat Izin Frans Cinde



MAUMERE, Media maumuere -- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere mendesak Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya mempercepat  penerbitan izin pemeriksaan  terhadap Frans Cinde salah satu anggota DPRD Kabupaten Sikka.

Frans adalah anggota DPRD  Kabupaten Sikka yang  menahkodai KM Karya Pinang saat mengalami musibah Jumat (22/10/2010) lalu. Dalam peristiwa itu 23 penumpang tewas,  sembilan di antaranya  belum ditemukan sampai hari ini.
Harapan itu  disampaikan Ketua GMNI Sikka, Benediktus Raja dan Ketua  Presidium PMKRI Cabang Maumere, Dionisius Dewa kepada  FloresStar di Maumere,  kemarin.

Raja  mengatakan GMNI mendukung langkah kepolisian untuk mempercepat proses hukum kasus ini guna memenuhi rasa  keadilan dan kebenaran bagi para korban dan keluarganya.

"Dia (Frans)  harus bertanggung jawab  atas tenggelamnya KM Karya Pinang yang menewaskan 23 orang.  Dia mau ambilalih  tugas yang bukan  tanggung jawabnya. Semua warga negara sama kedudukannnya di mata hukum," tegas  Raja.

Kapolres Sikka,  AKBP Drs. Ghiri Prawijaya dalam pertemuan dengan  keluarga korban, Jumat (28/10/2010) di Mapolres Sikka menjelaskan, surat izin pemeriksaan Frans Cinde kepada Gubernur  NTT telah diajukan. Bila sampai hari Senin (1/11/2010), Gubernur belum  mengelurkan izin pemeriksaan,  kapolres mengutus penyidiknya ke Kupang  mengurus dan menjemput  surat izin  gubernur itu.

Keterangan lain yang diperoleh dari penyidik menyatakan, surat permohonan izin pemeriksaan atas Frans Cinde dikirim  setelah  penyidik memeriksa nahkoda KM Karya Pinang, Adeodatus Rangga, masinis Vinesnius  Dhoka dan saksi korban lainnya.  Apabila gubernur telah menerbitkan surat izin, penyidik segera mengirim surat panggilan kepada Frans Cinde untuk diperiksa.

Menurut Kasat Reskrim Polres Sikka, AKP Samuel Sumihar Simbolon, S.H, hasil pemeriksaan saksi  sudah  cukup bukti menjerat Cinde menjadi tersangka.  Anggota DPRD Sikka ini  bertanggung jawab atas musibah yang menewaskan 23 penumpang dan 43 lainnya selamat.

Benah Transportasi
Selain mendesak gubernur segera menerbitkan izin, GMNI meminta Pemkab Sikka menjadikan musibah itu sebagai momentum untuk membenahi   sistem transportasi laut  antara pulau di wilayah itu. Pemerintah perlu mengadakan kapal yang lebih aman dan nyaman.

DPC PMKRI Cabang Maumere dalam siaran persnya meminta Pemkab Sikka  lebih serius  memperhatikan perbaikan dan pembangunan sarana transportasi laut. Perbaikan sarana  diharapkan mampu meminimalisir  resiko yang dihadapi.
Kepada Adpel Sikka diminta memperhatikan  standar keamanan dan  kenyamanan  seluruh armada angkutan penumpang yang beroperasi di wilayah Sikka.

Sedangkan bagi DPRD Sikka, PMKRI  Cabang Maumere mengharapkan agar mereka tak melupakan alokasi anggaran  untuk membangun sarana transportasi laut yang memadai. (pk/fik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar