Jumat, 17 Desember 2010

NTT Dilanda Angin Kencang


Kupang, MediaMaumere - Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini dilanda cuaca ekstrim berupa hujan deras dan angin kencang, sehingga masyarakat dan armada pelayaran terutama kapal nelayan diminta waspada. Namun demikian, kondisi itu belum menganggu penerbangan dan pelayaran feri.Kepala Klimatologi Lasiana Kupang Purwanto mengatakan, itu ketika dihubungi, Kamis (16/12).
"Angin kencang mengakibatkan tinggi gelombang laut berkisar 2-3 meter," katanya.


Ia menjelaskan, angin berkecepatan tinggi terjadi karena adanya tekanan rendah di bagian selatan Benua Australia. Kecepatan angin 35-45 kilometer (km) per jam sangat berbahaya bagi keselamatan pelayaran. Meski begitu, belum ada laporan kecelakaan laut yang diakibatkan angin kencang. Di Kupang, hujan lebat mengakibatkan sejumlah ruas jalan tergenang air sehingga menggangu arus lalulintas. Genangan air terjadi akibat saluran air yang dipenuhi sampah rumah tangga.

Dihubungi terpisah, Manager Operasi PT Feri Indonesia cabang Kupang Arnoldus Yansen mengatakan, tetap mengoperasikan armada pelayaran feri karena tinggi gelombang belum membahayakan. "Kalau kecepatan angin terus meningkat barulah pelayaran dihentikan," katanya.

Akhir pekan lalu, pelayaran antarpulau di NTT sempat dihentikan karena tinggi gelombang lebih dari tiga meter. Sedangkan curah hujan yang cukup lebat terjadi di seluruh wilayah NTT, kemungkinan besar akan terjadi banjir dan tanah longsor sehingga dapat menganggu aktivitas dan mengancam keselamatan. Jalur darat yang perlu diwaspadai ialah yang menghubungkan antara kota-kota di Pulau Flores, Pulau Timor, Alor, dan Sumba.

Purwanto mengatakan, angin kencang tersebut diramalkan berlangsung selama satu pekan. Namun, kondisi ini sulit diramalkan karena cuaca sering berubah-ubah. Nelayan NTT umumnya menggunakan kapal kecil sehingga diminta mewaspadai sejumlah perairan yang bergelombang tinggi dan berbahaya seperti Laut Timor, Laut Sawu, Selat Rote, Laut Flores, Selat Sumba sampai Selat Sape.

Sementara itu di Maumere kabupaten Sikka, akibat angin kencang dan tinggi gelombang yang mencapai 4 meter membuat nelayan enggan melaut. sebagain besar armada nelayan terpaksa berteduh di pelabuhan rakyat wuring kelurahan Wolomarang dan pelabuhan laut L. Say Maumere(mi/fik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar