Selasa, 02 November 2010

Paus Kutuk Pembantaian di Gereja Baghdad

                   Paus Benediktus XVI                             Telegraph
  
ROMA, MediaMaumere.co.cc - Paus Benediktus XVI mengutuk serangan Al Qaeda, Minggu (31/10), terhadap salah satu gereja Katolik terbesar di Baghdad, Irak, yang menewaskan sejumlah umat. Sembilan orang teroris yang mengenakan rompi berisi bahan peledak dari kelompok Negara Islam Irak, sebuah kelompok teroris yang terkait dengan Al-Qaeda, menyerbu Gereja Our Lady of Salvation di daerah kelas menengah Karrada, Baghdad, saat misa sore.

Delapan penyerang tewas ketika polisi yang didukung pasukan AS dan helikopter militer Irak masuk ke dalam bangunan, sementera pelaku yang kesembilan meledakkan rompi bunuh dirinya. Setidaknya 52 orang lainnya, termasuk sejumlah perempuan, tiga pastor, dan anggota pasukan keamanan tewas dalam operasi tersebut.

"Saya berdoa bagi korban dari kekerasan yang absurd ini, yang secara ganas menyerang orang-orang tak berdaya yang bersatu di rumah Tuhan, yang merupakan suatu tempat cinta dan rekonsiliasi," kata Paus Benediktus kepada para peziarah dalam sebuah seruan pada perayaan Hari Semua Orang Kudus di Lapangan St Peterus, Senin (1/11). "Berkaitan dengan episode mengerikan dari kekerasan yang terus mengobrak-abrik populasi Timur Tengah, saya ingin memperbaharui seruan saya bagi perdamaian."

Serangan terhadap gereja itu menandai akhir yang berdarah ke ketenangan singkat di Irak. Angka yang dikeluarkan Senin menunjukkan, Oktober 2010 mencatat korban paling sedikit sejak November tahun lalu, walaupun angka kematian dari peristiwa terbaru itu ikut dihitung.

Para teroris pertama menyerang gedung bursa efek yang terletak di dekat gereja. Mereka menewaskan dua penjaga di sana sebelum memasuki gereja. Menurut sebuah laporan, mereka berlindung di balik sekelompok anak-anak selama empat jam sebelum akhirnya polisi Irak menyerbu mereka di dalam gereja itu.

Al-Baghdadiya, sebuah stasiun televisi lokal, mengatakan, pihaknya menerima telepon dari salah seorang penyerang, yang menyatakan bahwa mereka berasal dari kelompok Negara Islam Irak. Mereka menuntut pembebasan semua tahanan Al Qaeda di Irak dan Mesir.

Para saksi menjelaskan, pasukan Amerika memimpin serangan itu, tetapi pihak berwenang Irak mengatakan, hanya pasukan darat mereka yang digunakan. "Kami mendengar banyak tembakan dan ledakan, dan beberapa orang terluka akibat jendela, pintu dan puing-puing yang jatuh," kata seorang korban selamat yang berusia 18 tahun sebagaimana dikutip Telegraph.

Dia mengatakan, para teroris menembak salah seorang pastor pada awal serangan. "Mereka memasuki gereja dengan senjata mereka, mengenakan seragam militer," katanya. "Mereka naik ke alter dan segera membunuh pastor itu."

Sebuah badan amal Katolik yang bekerja di Irak mengatakan, dua pastor, Pater Wasim Sabieh dan Pater Thaier Saad Abdal, meninggal di gereja. Pastor ketiga, Pater Qatin, meninggal di rumah sakit.(kom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar