Rabu, 03 November 2010

Sungai Pono Meluap Tewaskan 15 Orang

  


















Kupang, MediaMaumere.co.cc - Sungai Pono di Desa Skinu, Kecamatan Toeanas, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Rabu (3/11) dini hari meluap mengakibatkan 15 warga di desa itu tewas terbawa banjir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTT Florianus Mekeng ketika dihubungi di Kupang, Rabu, membenarkan hal itu dan mengatakan, dari 15 korban yang dilaporkan tewas, jazad 13 orang di antaranya sudah ditemukan, sedang dua lainnya masih dalam pencarian. "Tim SAR Kupang dengan tim dari Kabupaten Timor Tengah Selatan sedang melakukan pencarian," kata Mekeng dan menambahkan, bencana banjir yang menewaskan 15 orang ini masih merupakan laporan sementara.

Mekeng mengatakan lokasi tersebut sangat terpencil dan sulit dijangkau, baik melalui darat maupun udara. Tim Penanggulangan Bencana Kabupaten Timor Tengah Selatan, tambahnya, sedang menyusuri jalan menuju lokasi yang letaknya sejauh sekitar 110 km selatan SoE, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan. "Lokasinya cukup jauh dan sulit dijangkau karena harus melewati jalan yang rusak dan bukit-bukit yang terjal, sehingga menyulitkan pertolongan pertama dan cepat terhadap para korban," katanya.

Ia menambahkan Tim Penanggulangan Bencana Daerah NTT yang bermarkas di Kupang, sedang diterjunkan ke lokasi kejadian untuk membantu proses evakuasi serta mencari korban yang belum ditemukan dan upaya penyelamatan terhadap warga yang masih hidup. Mekeng mengimbau masyarakat untuk terus mewaspadai fenomena iklim yang ektrem dalam beberapa hari terkahir ini, terutama benacana banjir dan tanah longsor yang rawan terjadi di sebagian besar wilayah NTT.

Wakil Gubernur NTT Esthon L Foenay secara terpisah mengatakan pemerintah Provinsi NTT sudah mengeluarkan peringatan kepada 4,6 juta jiwa penduduk NTT yang menyebar di berbagai wilayah kepulauan untuk mewaspadai bencana alam ketika banjir bandang menerjang Waisor di Papua. "Topografi NTT hampir sama dengan wilayah Papua yang 70 persen di antaranya merupakan daerah perbukitan dan pegunungan dengan tingkat kemiringan sekitar 50 derajat sehingga rawan terjadinya bencana alam," katanya.

Menurut Wagub NTT, sepanjang 2009 tercatat sekitar 1.317 kejadian tanah longsor melanda wilayah NTT dengan kejadian terbanyak di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (218 kasus) dan paling sedikit di Kabupaten Sumba Barat (satu kasus). Florianus Mekeng menambahkan pemerintah Provinsi NTT tengah menyalurkan bantuan kemanusian ke lokasi bencana berupa beras, terpal, selimut, ikan kaleng dan super mie.(ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar